Minggu, 23 September 2012

Mimpi: Sebuah Realita yang Lain

Mimpi.
Kata Nidji, adalah kunci.
Kata Wikipedia, adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan indera manusia.
Kata Sigmund Freud,  sebuah saluran pengaman bagi emosi manusia, dimana emosi atau perasaan-perasaan yang ditekan selama terjaga dapat dikeluarkan secara sehat lewat mimpi.

Tapi, bagi saya, mimpi adalah dunia kedua. Sebuah realita lain dimana kita jadi rajanya. Dunia tanpa rasa tertekan dan tanpa kemustahilan.
Saya bisa menjadi apapun yang saya mau. Kelinci merah jambu yang lucu, phoenix yang anggun, atau unicorn yang bijaksana. Seorang gadis pemalu yang polos dan baik hati atau wanita independen yang keras kepala.

Mimpi.
Bagi saya adalah sebuah terapi dan penghiburan, sebuah pelarian dari kepenatan hidup. 
Taman bermain dengan warna-warni yang sedikit suram tapi membahagiakan.

Mimpi.

Menjadi obsesi saya.

Dunia kedua saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar