Minggu, 21 Oktober 2012


Diammu
Diammu menjadi saru
Apakah kau Bisu?
Gagu?
Malu?
Lidahmu kelu?
Haru?
Biru?
Sendu?
Kaku?
Ngilu?
Ragu?
Jenuh?
Teduh?
Rapuh?

Aduh...


Diammu buatku....


Jatuh!

Kamis, 04 Oktober 2012

Waktu: Antara Mimpi dan Realita

Manajemen waktu berantakan.
Tugas keteteran.
Stress pun datang.
Tiga kalimat itu tengah menghiasi dunia nyata saya akhir-akhir ini.
Seperti tak pernah cukup, rasanya ingin mengubah rentang waktu sehari yang mestinya dua puluh empat jam menjadi dua atau tiga kali lipat lagi.
Mustahil?
Saya rasa tidak, karena hal itu berlangsung dalam realita lain saya, mimpi.

Saya berharap punya waktu untuk kuliah, mengerjakan tugas, aktif di kegiatan kampus dan bersantai yang bisa dilakukan dalam sehari sekaligus.
Namun ternyata tak bisa.
Mau tidak mau saya harus membagi hari untuk menyelesaikannya.
Menyebabkan saya kehilangan fokus dan berujung pada stress.
Pada akhirnya, saya pun berlari ke mimpi.

Seandainya saja waktu di dunia nyata sefleksibel dalam mimpi.
Saya bisa menjelajahi berbagai sudut tempat dan waktu imajinari di tiga puluh menit mimpi.
Saya bisa menyelesaikan gambar menara pisa di roma, terjun dari gunung tertinggi di dunia, atau memeluk awan di surga hanya dengan jeda sejentik jari namun ambiance dan perasaan yang tidak selewat.

Hingga saat saya menghadapi hari nyata, dunia terasa begitu cepat, beradu lari bersama saya, dengan siklus yang sama dan membosankan.
Dunia nyata: Berlari statis. Bergerak membosankan.

Bukan, saya bukannya tidak bersyukur.
Hanya... Hanya sedang berada pada titik jenuh.
Tidak, saya tidak menyalahkan Tuhan.
Saya yang salah.
Seharusnya dunia nyata saya bisa lebih berwarna jika saya mau mulai menggoreskan merah kuning hijau biru dalam dunia nyata saya yang hitam  putih abu.

Namun saya terlalu lamban, kalah cepat dibanding dunia nyata yang terus bergerak statis.




Saya butuh waktu lebih banyak lagi.


Ujar nurani:
Waktu tak akan pernah cukup kalau kamu hanya mengeluh, tidak mulai menggunakannya dengan efisien.
Jika ingin punya lebih banyak waktu, berlarilah lebih cepat dari dunia.

Bangun! Jangan mimpi terus!