Surya
beranjak dari tempatnya,
menyisakan semburat merah muda di ujung senja,
sedang Purnama merangkak terengah mengejarnya.
menyisakan semburat merah muda di ujung senja,
sedang Purnama merangkak terengah mengejarnya.
Sayang,
Semesta tak mengizinkan mereka bertatap muka.
Namun
Purnama mengerti
Mereka
tak akan indah jika bersama.
Surya
dan Purnama indah dengan cara mereka sendiri-sendiri.
Andai
Surya dan Purnama bertatap muka,
maka sinar siang silaunya membakar bumi
maka sinar siang silaunya membakar bumi
Sedang malam didera gulita yang muram dan sunyi.
Jadi, begini pun cukup untuk Purnama.
Meski sulit, diam-diam ia bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar